Total Tayangan Halaman

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

warna-warni

kunjungan anda

gelembung

cursor

Mini Rage Face Cuteness Overload Smiley

Blogroll

Translate

Pengikut

RSS

Pages

Geotrek Rinjani Masuk 15 Destinasi Unggulan



Kawasan Geotrek Rinjani bakal jadi satu dari 15 unggulan destinasi pariwisata ke Indonesia. Boleh jadi karena keperluan pengusulan sebagai Geopark Rinjani, pemerintah meminta dilakukan penguatan kelembagaan.

Salah satunya, menurut pejabat fungsional Museum Geologi Bandung Heryadi Rachmat, pemerintah akan menjadikan Rinjani Trek Management Board (RTMB) sebagai contoh lembaga pengelola kawasan Taman Wisata Alam di Indonesia.

RTMB merupakan gabungan kemitraan dari Taman Nasional Gunung Rinjani, industri pariwisata dan masyarakat setempat. Di dua lembah Rinjani, yaitu masing-masing dibentuk kelembagaan Rinjani Trek Centre (RTC) di Senaru dan Rinjani Information Centre (KI) di Sembalun Lawang. "Ini akan menjadi contoh pengelolaan kawasan wisata di Indonesia," kata Heryadi Rachmat kepada Tempo, Jumat, 25 November 2011.

Selesai mengikuti pameran World Nature and Cultural Heritage selama tiga hari, 22-25 November di Bali, Manajer RTMB Asmuni di Mataram juga menjelaskan bahwa selama ini juga telah dibentuk Koperasi Citra Wisata di Senaru yang memiliki lebih 170 porter sebagai anggotanya.

Selain itu, di Sembalun juga terbentuk Koperasi Sinar Rinjani yang anggotanya 150-an orang. "Di situ juga ada pembekalan mengenai vulkanologi dan geologi. Bukan sekedar informasi ketinggian gunung saja,’’ ujarnya. Selama ini kurang pengetahuannya tentang kegunungapian Rinjani.

Seperti diketahui, terkenalnya keindahan Danau Kaldera Segara Anak telah menyebar ke mancanegara. Ramainya peminat pendakian telah menjadikan Gunung Rinjani, yang merupakan taman nasional, harus dikelola dengan lebih baik.

Dengan terbentuknya RTMB yang sebenarnya merupakan forum kepedulian dari berbagai pemangku kepentingan atas Rinjani, yaitu pihak TNGR sendiri, Dinas Pertambangan dan Energi serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), asosiasi pemandu wisata, lembaga-lembaga swadaya masyarakat, klub-klub pencinta alam, serta masyarakat lokal yang telah turun-temurun mendiami kaki dan lereng bawah Gunung Rinjani, maka pengelolaan trekking ke Gunung Rinjani akan lebih terkoordinasi.

Gunung Rinjani (+ 3.726 m di atas permukaan laut) di Pulau Lombok adalah salah satu gunung api aktif itu. Gunung api yang menjadi tertinggi kedua di Indonesia setelah Gunung Kerinci (+ 3.805 m dpl) di Jambi-Sumatera Barat, merupakan gunung api indah dan tergolong mempunyai Danau Kaldera yang langka.

Selama pengelolaannya, Rinjani telah mengantongi dua penghargaan, yaitu World Legacy Award untuk kategori Destination Stewardship dari Conservation International and National Geographic Traveler 2004 dan Tourism for Tomorrow Award pada 2007 lalu.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) diminta menyusul memberikan dukungan untuk mengajukan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sebagai geopark. Setelah Batur Geopark dan Pacitan Geopark didaftarkan ke UNESCO Global Network of National Geoparks, Indonesia juga mengusulkan Marangin di Jambi.

Sebelumnya, Kementerian Kebudayaan dan Parwisata sudah memberikan dukungan usulan Batur Geopark dan Pacitan Geopark ke Global Earth Observation Section, Division of Ecological Correlation and Earth Sciences UNESCO-International Geological Programme (IGCP). Persyaratannya harus mengisi formulir khusus, memberi narasi, dan self-evaluation.

Geopark adalah salah satu destinasi geowisata (geotourism). Kecenderungan dunia untuk mengkonservasi warisan budaya dan alamnya menjadi landasan mengapa geopark harus terbentuk. Pentingnya status geopark adalah untuk bisa meningkatkan pertumbuhan kepariwisataannya.

Jaringan 53 geopark yang ada sekarang ini di seluruh dunia mendapat perhatian penuh UNESCO, terutama dalam bantuan penanganannya, serta secara otomatis akan terdaftar sebagai destinasi geowisata dunia.

Dalam rangka penyusunan data dan informasi untuk pengajuan Rinjani sebagai geopark, maka telah dilakukan observasi geologis di Gunung Rinjani dan sekitarnya. Observasi dilakukan oleh empat ahli geologi, yaitu Heryadi Rahmat dan Kun Dwi Santoso (Dinas Pertambangan dan Energi NTB), Igan S. Sutawijaya dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi, dan Budi Brahmantyo (Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, ITB).

Obyek-obyek yang diobservasi meliputi beberapa air terjun yang berada di kaki Gunung Rinjani serta pelaksanaaan trekking dari Senaru, naik ke Plawangan, menuruni Danau Segara Anak, naik kembali ke Plawangan Sembalun, dan turun ke arah Sembalun.




sumber : http://www.tempo.co/read/news/2011/11/25/199368471/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar